Senin, 02 Maret 2015

Makalah Asam Basa

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini kami membuat sebuah makalah dengan judul“Larutan Asam dan Basa”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari tentang larutan asam dan basa. Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Terimakasih Kelompok I XI IA – 2 Daftar Isi Kata Pengantar…………………………………………………………. i Daftar Isi……………………………………………………………… ii Bab 1. Pendahuluan……………………………………………….. 1 1.1 Latar Belakang………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………. 2 1.3 Tujuan Masalah…………………………………………….. 2 Bab 2. Pembahasan ……………………………………………….…… 3 2.1 Pengertian Asam dan Basa …………………….....…… 3 2.2 Tata Nama Senyawa Basa ……………………........ 4 2.3 Identifikasi Asam Basa ……………………………………5 2.4 Kekuatan Basa …………..…………………………….8 Bab 3. Penutup ……………………………………………………… 10 3.1 Kesimpulan ………………………………………………10 3.2 Saran ………………………………………………………10 Daftar Pustaka …………………………………………………… 11 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat dipahami dan diteliti dalam larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih. Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Didalam larutan terkandung suatu zat (asam dan basa) yang merupakan penghasil dan pendukung suatu larutan. Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari - hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7. Dalam kehidupan sehari – hari, senyawa asam dan basa dapat dengan mudah kita temukan. Mulai dari makanan, minuman dan beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa. Contohnya sabun, deterjen, dan pembersih peralatan rumah tangga. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang mendasari tulisan makalah ini adalah : 1. Bagaimana perbedaan asam dan basa ? 2. Bagaimana memberi nama pada basa ? 3. Bagaimana mengidentifikasi asam basa ? 4. Bagaimana indikator asam basa ? 5. Apa perbedaan basa kuat dengan basa lemah ? 1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui perbedaan asam dan basa 2. Untuk mengetahui identifikasi asam basa dengan kertas lakmus 3. Untuk mengetahui indikator asam basa 4. Untuk menentukan asam dan basa 5. Untuk mengetahui adanya kadar asam dan basa di suatu senyawa BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian Asam dan Basa Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari. 1. Asam Istilah asam berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka, karena diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Secara umum asam, yaitu zat yang berasa masam. 2. Basa Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara umum basa yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Beberapa Contoh Basa dan Reaksi Ionisasinya Rumus Basa Nama Basa Reaksi Ionisasi Valensi NaOH Natrium hidroksida NaOH è Na+ + OH- 1 Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 è Ca2+ + 2OH- 2 Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2 è Ba2+ + 2OH- 2 Al(OH)3 Aluminium hidroksida Al(OH)3 è Al3+ + 3OH- 3 KOH Kalium hidroksida KOH è K+ + OH- 1 Sr(OH)2 Stronsium hidroksida Sr(OH)2 è Sr2+ + 2OH- 2 Perbedaan Asam dan Basa Sifat Asam : 1. Senyawa asam bersifat korosif. 2. Sebagian besar reaksi dengan logam menghasilkan H2. 3. Senyawa asam memiliki rasa asam. 4. Dapat mengubah warna zat yang dimiliki oleh zat lain (dapat dijadikan indikator asam atau basa. 5. Menghasilkan ion H+ dalam air. Sifat Basa : 1. Senyawa basa bersifat merusak kulit (kaustik ). 2. Terasa licin di tangan, seperti sabun. 3. Senyawa basa terasa pahit. 4. Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang dihasilkan berbeda dengan asam). 5. Menghasilkan ion OH – dalam air. Jenis – jenis basa 1. Amonia 2. Kalsium hidroksida 3. Kalsium oksida 4. Magnesium hidroksida 5. Natrium hidroksida Netralisasi Oleh Basa Ketika dilarutkan dalam air, maka Natrium hidroksida yang merupakan basa kuat akan terionisasi menjadi ion natrium dan ion hidroksida : NaOH → Na+ + OH- di saat yang sama, asam klorida dalam air akan membentuk ion klorida dan ion hidronium : HCl + H2O → H3O+ + Cl- Ketika 2 campuran ini dijadikan satu, maka ion H3O+ dan OH- akan bergabung menjadi satu membentuk air : H3O+ + OH- → 2H2O Jika jumlah NaOH dan HCl yang dilarutkan sama persis, maka asam dan basa akan tepat ternetralisasi, sehingga hanya akan terdapat larutan NaCl atau garam dapur. 2.2 Tata Nama Senyawa Basa Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Larutan basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–. Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Contoh : NaoH è Na+ + OH- Natrium Hidroksida Ca(OH)2 è Ca2+ + 2OH- Kalsium Hidroksida Al(OH)3 : Aluminium Hidroksida Cu(OH)2 : Tembaga(II) Hidroksida Ba(OH)2 : Barium Hidroksida 2.3 Identifikasi Asam Basa Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan mencicipi rasanya. Namun, tidak semua zat dapat di identifikasi dengan cara itu. Senyawa – senyawa asam - basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam – basa dan indikator alami. 1. Mengidentifikasi asam – basa dengan kertas lakmus Senyawa asam – basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Ketika dicelupkan dalam larutan asam dan larutan basa, kertas lakmus merah dan lakmus biru akan menghasilkan perubahan warna yang berbeda. Larutan yang bersifat asam adalah air jeruk dan larutan cuka, sedangkan larutan yang bersifat basa adalah air sabun dan larutan soda kue. Kertas lakmus merah yang dicelupkan dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika kertas tersebut dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru yang dicelupkan kelarutan asam, lakmus akan berubah menjadi merah. Adapaun jika dicelupkan kelarutan basa, warnanya tetap biru. 2. Mengidentifikasi asam – basa dengan indikator asam – basa Selain kertas lakmus, kita juga dapat menggunakan indikator asam – basa untuk membedakan asam dan basa. Indikator asam – basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam – basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam – basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil orange. Jika kita meneteskan larutan asam – basa kedalam larutan tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Perhatikan tabel berikut: Indikator asam - basa Warna yang dihasilkan Larutan asam Larutan basa fenolftalein Bening Merah muda Metil oranye Merah Kuning Bromotimol biru Kuning Biru Metil ungu Ungu Hijau Bromokresol ungu Kuning Ungu Fenol merah Kuning Merah Timolftalien Bening Biru Metil oranye Merah Kuning Trayek Perubahan Warna Indikator Asam Basa Batas – batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator tersebut. Indikator Perubahan Warna dengan Meningkatnya pH Rentang pH Asam Pikrat Tidak berwarna - kuning 0,1 – 0,8 Tanol Biru Kuning 0,2 – 2,8 2,6 – Dinitro Feno Tidak berwarna – Kuning Merah 2,0 – 4,0 Metil Kuning Kuning 2,9 – 4,0 Brompenol Biru Kuning - Biru 3,0 – 4,6 Metil Orange Merah - Kuning 3,7 – 4,4 Bromkesol Hijau Kuning - Biru 3,8 – 5,4 Nietyl Merah Merah - Kuning 4,2 – 6,8 Litmus Merah - Biru 5,0 – 8,0 Metil Ungu Ungu - Hijau 4,8 – 5,4 P. Nitropenol Tidak berwarna - Kuning 5,6 – 7,6 Bromkesol Ungu Kuning - Ungu 5,2 – 6,8 Bromtimol Biru Kuning - Biru 6,0 – 7,6 Netral Merah Merah - Kuning 6,8 – 8,0 Kenol Merah Kuning - Biru 6,8 – 8,4 p-a-Noftalfttalein Kuning - Biru 7,0 – 9,0 Tinolftalein Tidak berwarna – Biru kuning 9,3 – 10,6 Alizarin Kuning R Violet 10,1 – 12,0 Fenolfttalein Tidak berwarna -Merah 8,0 – 9,6 3.Mengidentifikasi Asam–Basa dengan indikator alami Selain indikator buatan, kamu juga dapat mengidentifikasi senyawa asam dan basa menggunakan indikator alami. Indikator tersebut dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga dan buah – buahan. Tujuan : Mengidentifikasi asam, basa, garam dengan menggunakan indikator alami (kunyit atau mahkota bunga sepatu). Alat dan Bahan : 1. Plat tetes atau tabung reaksi 2. Kunyit / mahkota bunga sepatu. 3. Pipet tetes 4. Pinset 5. Cuka dapur 6. Air jeruk 7. Air dapur 8. Air sabun 9. Larutan sitrat 10. Larutan pewangi cucian 11. Larutan garam dapur 12. Air mineral Langkah kerja : 1. Parutlah kunyit dan tambahkan sedikit air mineral, kemudian saringlah. 2. Berikanlah label A sampai H pada masing-masing lubang di plat tetes/tabung reaksi. 3. Tuangkan sedikit ekstrak kunyit pada masing-masing lubang plat tetes/tabung reaksi. 4. Amatilah warna larutan kunyit tersebut. 5. Teteskan 3 – 5 tetes cuka dapur, kemudian amati perubahan warna yang terjadi ! 6. Lakukanlah kembali langkah 4 tetapi gantilah cuka dapur dengan bahan lain yang tersedia secara berurutan. Hasil pembahasan. No. Nama Zat Perubahan warna kunyit Keterangan (asam, Basa, dan garam) Sebelum ditetesi Sesudah ditetesi 1. Cuka dapur Merah Merah Asam 2. Air jeruk Merah Merah Asam 3. Air kapur Merah Biru Basa 4. Air sabun Merah Biru Basa 5. Air Sitrun Merah Merah Asam 6. Larutan garam dapur Merah Biru Basa 7. Larutan pewangi cucian Merah Biru Basa 8. Air mineral Merah Putih Garam(netral) Golongkan masing-masing larutan di atas ke dalam asam, basa, garam berdasarkan perubahan warna pada kunyit pada tabel di atas. Penggolongan dari asam terdapat pada zat cuka dapur, air jeruk, dan air sitrun. Penggolongan dari basa terdapat pada zat air kapur, air sabun, larutan garam dapur, dan larutan pewangi cucian. Penggolongan dari Netral atau garam terdapat pada zat air mineral. Kesimpulan. 1. Larutan kunyit + larutan no 1, 3, 5 memiliki Warna merah yang berarti Asam. 2. Larutan kunyit + larutan no. 3, 4, 6, 7 memiliki Warna biru yang berarti Basa. 3. Larutan kunyit + larutan no. 8 memiliki Warna putih yang berarti Netral. 2.4 Kekuatan Basa Basa Kuat Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam - basa. Contoh paling umum dari basa kuat adalah hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH)2. Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai POH dari konsentrasi basanya. Berikut ini adalah daftar basa kuat : • Kalium hidroksida (KOH) • Barium hidroksida (Ba(OH)2) • Caesium hidroksida (CsOH) • Natrium hidroksida (NaOH) • Stronsium hidroksida (Sr(OH)2) • Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) • Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) • Litium hidroksida (LiOH) • Rubidium hidroksida (RbOH) Kation dari basa kuat di atas terdapat pada grup pertama dan kedua pada daftar periodik (alkali dan alkali tanah). Asam dengan pKa lebih dari 13 dianggap sangat lemah, dan basa konjugasinya adalah basa kuat. Beberapa basa kuat seperti kalsium hidroksida sangat tidak larut dalam air. Hal itu bukan suatu masalah – kalsium hidroksida tetap terionisasi 100% menjadi ion kalsium dan ion hidroksida. Kalsium hidroksida tetap dihitung sebagai basa kuat karena kalsium hidroksida 100% terionisasi. Menentukan pH basa kuat Skema metode penentuan pH basa kuat • Tentukan konsentrasi ion hidroksida. • Gunakan Kw untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen. • Ubahlah konsentrasi ion hidrogen ke bentuk pH. Basa Lemah Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas ammonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida. Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida. Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat). Berikut ini contoh basa lemah : • gas amoniak (NH3) • besi hidroksida (Fe(OH)2) • Hydroksilamine (NH2OH) • Aluminium hidroksida (Al(OH)3) • Ammonia hydroksida (NH4OH) • Metilamin hydroxide (CH3NH3OH • Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH) BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas tujuh dan senyawa yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–. Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Basa dapat diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa, dan dengan indikator alami. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah. Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam – basa, sedangkan basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. 3.2 Saran Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita. Bagi para pembaca, diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia maupun lewat situs-situs web dan lebih baiknya lagi apabila dapat dilakukan percobaan agar lebih memahami tentang asam basa karena kegunaannya yang sangat besar bagi kehidupan kita sehingga perlu dipelajari dan dipahami. Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Basa http://srwidoretnoblog.wordpress.com/ipa-1/asam-dan-basa-2/larutan-basa/ http://viliayanti.blogspot.com/2012/12/larutan-basa.html http://nyolongmp3press.blogspot.com/2011/01/contoh-makalah-asam-basa.html http://farida-cie.blogspot.com/2012/08/makalah-kimia-asam-dan-basa-kelas-xi.html http://nosalagustian23.blogspot.com/2012/08/makalah-kimia-dasarii-basa-dan-sistem.html www.chem-is-try.org www.google.com https://www.google.com/search?q=makalah+kimia+tentang+larutan+asam+dan+basa&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en US:official&channel=fflb&ei=2L_TUtiwEIeYrgfIjoGADA&start=20&sa=N#channel=fflb&q=larutan+basa&rls=org.mozilla:en-US:official tentang+larutan+asam+dan+basa&client=firefox-a&hs=Bz0&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=fflb&ei=yL7TUuK0NIeTrgeBhYHICg&start=10&sa=N http://bayuoevo.blogspot.com/2009/11/contoh-makalah-kimia.html http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-basa/ http://indrapragi.blogspot.com/2011/05/makalah-kimia-asam-basa.html http://narachelsea.blogspot.com/2013/04/indikator-asam-basa-alami-sma-5.html http://nahason-bastin.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Kamis, 26 Februari 2015

makalah proses pembuatan pupuk urea di PT PUSRI Palembang

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha pertanian modern termasuk dalam usaha kehutanan semakin tergantung pada pemakaian pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian melalui penggunaan varietas unggul yang membutuhkan pupuk lebih banyak. Produksi pertanian yang tinggi dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk yang merupakan cirri dari system pertanian intensif. Dalam usaha pertanian yang intensif tersebut kesuburan tanah terus mengalami kemerosotan akibat diambil oleh tanaman dan hilangnya pupuk karena pencucian dan penguapan.
FAO mencatat penggunaan pupuk di Negara berkembang( termasuk Indonesia ) berkembang cukup pesat, terutama pupuk nitrogen. Nitrogen termasuk dalam unsur esensial, yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh segala tumbuhan. Nitrogen berfungsi untuk bahan sintesis asam amino, protein, asam nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan vegetatif, membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung butir hijau yang penting dalam proses fotosintesis, dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Upaya peningkatan produksi pangan selalu diikuti oleh pemakaian pupuk yang semakin besar. Namun demikian, di daerah beriklim tropika basah dengan tanah-tanah yang mengalami pelapukan lanjut (highly weatheral soils) seperti Indonesia kebutuhan pupuk lebih banyak karena sebagian dari pupuk tersebut hilang melalui irigasi, run off, nitrifikasi dan volatilisasi.
Dari uraian di atas, industri pupuk masih merupakan mata usaha yang perlu dikaji kemungkinan pengembangannya seiring dengan usaha peningkatan produksi pertanian. Kenyataannya bahwa stok pupuk pada tingkat nasional belum tersedia merata dan kadang terjadi kelangkaan pupuk.
B. Rumusan Masalah
   Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Pupuk Urea ?
2. Bagaimana Tinjauan Umum PT PUSRI PALEMBANG ?
3. Apa saja sifat – sifat Pupuk Urea?
4. Apa saja bahan baku pembuatan Pupuk Urea ?
5. Bagaimana proses pembuatan Pupuk Urea ?
6. Bagaimana Quality Control dalam pembuatan Pupuk Urea ?
7. Bagaimana Pengendalian limbah Pupuk Urea ?
8. Apa saja kegunaan Pupuk Urea ?
9. Bagaimana Pemasaran produk Pupuk Urea ?
C. Batasan Masalah
            Dalam makalah ini penulis hanya membatasi masalah yang membahas tentang proses produksi Pupuk Urea (HNO3).
D. Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian Pupuk Urea.
2. Menjelaskan Tinjauan Umum PT PUSRI PALEMBANG.
3. Menjelaskan sifat-sifat Pupuk Urea.
4. Menjelaskan apa saja bahan baku dalam produksi Pupuk Urea.
5. Menjelaskan proses pembuatan Pupuk Urea.
6. Menjelskan Quality Control dalam proses pembuatan Pupuk Urea.
7. Menjelaskan Bagaimana pengendalian  Limbah dari Pupuk Urea.
8. Menjelaskan kegunaan Pupuk Urea.
9. Menjelaskan mengenai pemasaran Pupuk Urea.
E. Manfaat Penulisan
                      Manfaat Penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai proses pembuatan Pupuk Urea dan kegunaan dari Pupuk Urea.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Sejarah Pupuk Urea
Pupuk adalah zat yang terdiri satu atau lebih unsur kimia yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat meningkatkan produktivitas maupun kualitas hasil tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk di kelompokkan menjadi pupuk alami dan pupuk buatan, sedangkan menurut bahan pembuatannya,  pupuk dikelompokkan menjadi pupuk organic pupuk anorganik. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara tanaman.
Urea pertama kali ditemukan pada air seni oleh H.M Rovelle yang berasal dari negara Perancis pada tahun 1773. Orang yang pertama kali berhasil menemukan urea dari ammonia dan asam sianida adalah Wochler pada tahun 1828 yang berasal dari Jerman yang penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil mensintesa zat organic  dari zat anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang mensintesa urea dari pemanasan ammonium karbamat.
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida (CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari  gas alam. Kandungan Nitrogen total berkisar antara 45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73% urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.

B.  Tinjauan Umum PT.PETROKIMIA GRESIK
PT  Pupuk Sriwidjaja (Pusri) adalah Badan Usaha Milik Suryawan (BUMS) dengan pemegang saham tunggal adalah Suryawan Pancakusuma.Pusri didirikan tanggal 24 Desember  1959 di Palembang dengan kegiatan utama memproduksi pupuk urea yang produksi pertamanya tahun 1963 dengan kapasitas 100.000 ton.
Tahun 1974 didirikan Pusri II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea per tahun (Tahun 1992 kapasitasnya dioptimalisasikan menjadi 570.000 ton urea per tahun.Tahun  1976/1977 didirikanlah Pusri III dan IV, dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton urea per tahun.
Tahun 1990 dibangun pula pabrik Pusri I-B sebagai pengganti Pusri I yang tidak ekonomis lagi. Pabrik Pusri I-B ini merupakan pabrik pertama yang dikerjakan oleh ahli-ahli dari dalam negeri dengan konsep hemat energi.
PT PUSRI PALEMBANG terdiri dari tiga pabrik yaitu :
1.      PABRIK  UTILITAS
Pabrik utilitas ialah pabrik yang menghasilkan bahan-bahan pembantu maupun energi yang dibutuhkan oleh pabrik amoniak dan urea.
Produk yang dihasilkan dari pabrik utilitas ini antara lain sebagai berikut :
1.    Steam
2.    Listrik
3.    Demin water
4.    Cooling water
5.    Instrument air/Plant Air/Nitrogen


2.      PABRIK  AMONIAK
Pabrik amoniak ialah pabrik yang menghasilkan amoniak sebagai hasil utama dan Cabon Dioksida sebagai hasil sampingan yang keduanya merupakan bahan baku pabrik urea.
3.      PABRIK  UREA
Pabrik urea ialah pabrik yang menghasilkan pupuk urea baik yang ada di Pusri II, Pusri III, Pusri IV dan Pusri I-B. Dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.280.0000 ton urea per tahu.

C.  Sifat-sifat Pupuk Urea
a.     Sifat Fisika Urea          
SIFAT
NILAI
Titik Didih
13,20
Titik Lelelh
132,7
Spesifik Gravity
1,355
Indeks Bias
1,484
Bentuk Kristal
Tetragonal
Panas Pembentukan pada 25
-47,12 kkal/mol
Panas Fusi
60 kkal/mol
Panas Pelarutan dalam air
60 kkal/gram
Panas Kristalisasi
58 kkal.gram
Densitas Curah
0,74 g/cm2
Panas Spesifik (50
0,397
Kelarutan dalam air 20
51,6




b.    Sifat Kimia Urea
1.    Bila bercampur air, dapat terhidrolisis menjadi amonium karbonat dan terdekomposisi menjadi amoniak dan karbon dioksida.
2.    Urea larut dalam air, alkohol dan benzena
3.    Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak meninggalkan residu garam setelah dipakai untuk tanaman, tidak berbau.

D.  Bahan Baku Pembuatan Pupuk Urea
Bahan baku pembuatan urea ada 2 macam yaitu ammonia dan karbon dioksida. Sintesa urea dapat berlangsung dengan bantuan tekanan tinggi. Sintesa ini dilakukan untuk pertama kalinya oleh BASF pada tahun 1941 dengan bahan baku karbon dioksida (CO2) dan amoniak (NH3).
Sintesa urea berlangsung dalam 2 bagian. Selama bagian reaksi pertama berlangsung dari amoniak dan karbon dioksida akan terbentuk amonium karbamat. Reaksi ini bersifat eksoterm.
2NH3(g) + CO29g)          ®        NH2COONH4(s)         
Pada bagian kedua dari amonium karbamat terbentuk urea dan air. Reaksi ini bersifat endoterm.
NH2COONH4(s)          ®        NH2CONH2(aq) + H2O(l)         
 Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut :
2NH3(g) + CO2(g)          ®        NH2CONH2(aq) + H2O (l)         
Kedua bagian reaksi berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur mulai 170-190 dan pada tekanan 130-200 bar. Reaksi keseluruhan adalah eksoterm. panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan pembuatan uap air. Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan kecepatan reaksi dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat daripada reaksi bagian pertama.

Tabel Sifat Fisika CO2 dan NH3
SIFAT (CO2)
NILAI
Berat Molekul
44,01 g/mol
Titik Leleh
-56,6
Titik Didih
-78,5
Temperatur Kritis
304,21 K
Tekanan Kritis
7,39.21 K
Panas Peleburan
1900 kal/mol
Panas Pembakaran
6030 kal/mol


SIFAT (NH3)
NILAI
Berat Molekul
17,03 g/mol
Titik Didih
-33,4
Titik Leleh
-77,70
Temperatur Kritis
405,65 K
Tekanan Kritis
11,30 . 10-6 Pa
Tekanan uap cairan
8,5 kg/cm2
Spesifik Volume pada 70
22,7 kg/m3
Spesifik Gravity pada 0
0,77 kg/m3
   
Sifat Kimia CO2 dan NH3
a.    Larut dalam air pada temperatur 15 tekanan 1 atm dengan perbandingan volume CO2 : H2O = 1 : 1.
b.    Karbon dioksida tidak beracun, akan tetapi dapat menimbulkan efek sesaat pada pernafasan.
c.    Mudah meledak dan beracun
d.   Menyebabkan iritasi bila dihirup
e.    Larutan ammonia apabila dalam air yang bertemperatur -38 sampai 41, akan membeku membentuk kristal seperti jarum.

E.  Proses Pembuatan Pupuk Urea
1.    Proses pembuatan Urea di PT Pusri Palembang
Dimulai dari ladang-ladang gas yang banyak terdapat di sekitar Prabumulih yang diusahakan oleh Pertamina, gas alam yang bertekanan rendah dikirim melalui pipa-pipa berukuran 14 inchi ke pabrik pupuk PT Pupuk Sriwidjaja, di Palembang.
Gas alam ini dimasa-masa yang lalu tidak diusahakan orang dan dibiarkan habis terbakar. Menjelajah hutan-hutan, rawa-rawa, sungai, bukit-bukit dan daerah-daerah yang sulit dilalui, gas alam bertekanan rendah ini dikirim melalui pipa-pipa sepanjang ratusan kilometer jauhnya menuju pemusatan gas alam di pabrik pupuk di Palembang. Gas bertekanan rendah, melalui proses khusus pada kompresor, gas diubah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Kemudian gas ini dibersihkan pada unit Sintesa Gas untuk menghilangkan debu, lilin dan belerang.

Pertemuan antara gas yg sudah diproses dengan air dan udara pada unit sintesa ini menghasilkan tiga unsur kimia penting, yaitu unsur gas N2 (zat lemas), unsur zat air (H2), dan unsur gas asam arang (CO2), Ketiga unsur kimia penting ini kemudian dilanjutkan prosesnya. Zat lemas (N2) dan zat air (H2) bersama-sama mengalir menuju Unit Sintesa Urea. Pada sintesa amoniak, zat lemas (N2) dan zat air (H2) diproses menghasilkan amoniak (NH3). Gas asam arang (CO2), yang dihasilkan pada unit Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan amoniak pada unit Sintesa Urea. Hasil reaksi ini adalah butir-butir urea yang berbentuk jarum dan sangat menyerap air.
Oleh karena itu proses pembuatan dilanjutkan lagi pada Menara Pembutir, dimana bentuk butir-butir tajam itu diubah dengan suatu tekanan yang tinggi menjadi butir-butir Urea bulat yang berukuran 1 sampai 2 milimeter sehingga mempermudah petani menabur dan menebarkannya pada sawah-sawah mereka. Pada umumnya, butir-butir Urea itu dibungkus dengan karung plastik dengan berat 50 Kilogram.
2.     Proses pembuatan Urea secara kimia
Pupuk urea dapat dibuat dengan reakasi antara karbon dioksida (CO2) dengan ammonia. Semua bahan tersebut bersumber dari bahan gas bumi, udara, dan air.
Tingkat Pertama :
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:
CH4     +     H2O     —>     CO     +     3H2     –     panas
Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)
2CO     +     4H2O     —>     12 N2
campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO untuk mengubah CO menjadi CO2
CO     +     H2O     —>     CO2     +     H2
CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3\
K2 CO3     +     CO2     + H2O     —>           KHCO3
larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku pembuatan urea.
Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali
CO     +     3H2     —>     CH4     +     H2O
CO2     +     4H2     —>     CH4     +     2H2O
Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada tekanan150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.
N2     +     3H2     —>     2NH3
Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini direaksikan dalam reaktor urea dengan tekanan 200-250 atmosfer.
2NH3     +     CO2     —>     NH2COONH4     +     Q
amoniak  +   karbon dioksida     +      ammonium karbamat
NH2COONH4          —>     NH2 CONH2     +     H2O     –     Q
Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu ±25 menit. Proses selanjutnya adalah memisahkan urea dari produk lain dengan memanaskan hasil reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air dan amoniak kelebihan) dengan penurunan tekanan, dan temperatur 120-165 derajat Celsius, sehingga ammonium karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan mendapatkan urea berkonsentrasi 70-75%  
F.   Quality Kontrol
1.    Pemilihan Bahan Baku
2.    Pembersihan gas atau bahan baku dari debu, lilin, dan belerang
3.    Mengukur kualiatas produk yang dihasilkan sesuai standar pabrik  sebelum di distribusikan

G. Pengendalian Limbah Pupuk Urea
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Minimasi Pemisah Air Limbah (MPAL) PT PUSRI.
Pengolahan air limbah di pabrik PT Pusri Palembang kini kian disempurnakan dengan telah dioperasikannya pemakaian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Minimasi Pemisah Air Limbah (MPAL) yang memanfaatkan media tanaman Eceng Gondok. Sebelumnya Pusri telah memiliki sistem IPAL yang menggunakan bantuan mikrobiologi, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka dipandang perlu untuk di sempurnakan lagi.
“Sistem pengolahan air limbah yang baru pertama di Indonesia ini, diyakini dapat membantu meredam dan menurunkan beban limbah cair; seperti kandungan amoniak (NH3), Total Keydal Number (TKN), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspend Solid (TSS) serta minyak”, kata Dr. Imam Prasetyo. Lebih lanjut kata Ketua perancang penyempurnaan IPAL dan MPAL ini dipilihnya tanaman enceng gondok sebagai media untuk membantu mengatasi air limbah dikarenakan tanaman itu memiliki kekuatan terhadap lingkungan yang keras asam maupun basa, ujar dosen fakultas Teknik Kimia Universitas Gajah Mada ini.
Ditempat yang sama General Manajer Produksi Ir. Sudadi Kartosomo dalam laporannya mengatakan dari hasil uji coba awal menunjukkan adanya penurunan beban limbah cair dibanding dari sebelum dioperasikannya proyek ini. Hasil ini sangat menggembirakan terlihat pada setiap parameter limbah cair seperti, kandungan Amoniak, TKN (total keydal number), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (total suspended solid), Minyak dan pH mengalami penurunan yang signifikan.
Biaya proyek IPAL dan MPAL ini hanya menelan biaya sebesar Rp 10.392.503.542,- dari anggaran yang disiapkan sebanyak Rp. 16.500.000.000,- lebih jauh Sudadi merincikan.
Menurut Direktur Produksi PT PUSRI Ir. Indrajaya, tujuan proyek ini adalah mengembangkan metode penanggulangan limbah cair dengan melakukan penyempurnaan instalasi pengolahan air limbah yang ada di PT Pupuk Sriwidjaja. Hasil yang diharapkan adalah kualitas limbah cair yang keluar dari system IPAL ini akan memenuhi Baku Mutu Limbah cair yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan SK Menteri Lingkungan Hidup No. 122 Tahun 2004 dan SK. Gubernur No. 18 tahun 2005.
Lebih lanjut Indra menjelaskan Proyek IPAL dan MPAL ini terdiri dari beberapa unit proses antara lain:
1.    Kolam Emergency
2.    Kolam Ekualisasi
3.    Kolam / Tangki Net ralisasi
4.    Scrubber
5.    Kolam Wetland
6.    Kolam Mikrobiologis
7.    Bak Penampung di masing-masing pabrik atau MPAL
8.    Serta unit-unit pendukungnya.
“Kita juga mendukung sepenuhnya PT Pusri membangun penyempurnaan IPAL dan MPAL ini. Karena dari upaya itu diharapkan dapat menghindari masalah pencemaran lingkungan khususnya Sungai Musi yang menjadi ternpat pengeluaran limbah. Jika pencemaran terus terjadi di Sungai Musi tentu yang merasakan dampak negatifnya adalah warga Kota Palembang. Selain itu akan menimbulkan penyakit dan merusak ekosistem sungai itu sendiri” kata Walikota palembang Eddy Santana ketika meresmikan pemakaian IPAL dan MPAL.
Demildan halnya Dirut PT Pusri berharap agar prestasi di bidang pegelolaan lingkungan dapat meningkat, dimana pada tahun 2006 memperoleh Predikat BIRU dan tahun berikutny naik ke prediat HIJAU yag seterusnya ke predikat EMAS, harap Dadang menjawab pertanyaan warawan. Keberhasilan ini sangat menggembirakan sebagai perwujudan tanggung jwab kita untuk menuju Produksi bersih ramah lingkungan. Lestari pabrikku lestari alamku.
H.  Kegunaan Pupuk Urea
Kegunaan pupuk urea adalah sebagai berikut :
1.    Mampu membuata daun daun dari tanaman menjadi lebih hijau dan segar, sehingga memudahkan proses fotosintesi.
2.    Mempercepat pertumbuhan tanaman, termasuk pertumbuhan batang, daun, cabang, dan tinggi pohon.
3.    Bisa digunakan pada hampir semua tumbuhan
4.    Menambah kandungan nutrisi pada tanaman

I.     Pemasaran Dan Distributor
Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama. Terciptanya kepuasan pelanggan menjadi kunci sukses PT Petrokimia Gresik yang senantiasa menjalankan prinsip 6-Tepat: Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Tempat, Tepat Harga dan Tepat Waktu. Dalam mewujudkan ketersediaan pupuk di pasar sesuai dengan prinsip 6-Tepat, PT Petrokimia Gresik telah membangun jaringan pemasaran yang kuat, didukung oleh ratusan distributor dan ribuan pengecer yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan distributor dan pengecer ini sangat membantu PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan penyaluran pupuk kepada konsumen. Di samping ketersediaan gudang penyangga di daerah-daerah potensial yang mudah dijangkau oleh konsumen serta armada transportasi darat dan laut yang memadai, keberadaan petugas yang handal di lapangan dalam memantau dan mengendalikan pengadaan dan penyaluran pupuk menjadi faktor penting dalam rantai distribusi pupuk. Sedangkan untuk produk non pupuk yang berupa produk-produk kimia seperti Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder, dan Aluminium Fluorida, pasar yang dilayani oleh PT Petrokimia Gresik pada umumnya adalah pasar industri. Dengan karakteristik pasar seperti ini, fokus pemasaran yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik adalah memenuhi syarat mutu yang diinginkan oleh pelanggan dengan tingkat harga yang kompetitif dan jaminan kontinuitas ketersediaan barang. PT Petrokimia Gresik juga memberikan pelayanan jual di antaranya berupa pelatihan berkala mengenai penanganan yang berkaitan dengan produk, serta penerbitan sertifikat analisa produk dan sebagainya.














BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Salah satu aspek penting sebagai pendukung perkembangan teknologi pertanian di atas adalah penggunaan pupuk sebagai penyubur tanaman. Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan biologis. Teknologi pembuatan pupuk sangat erat kaitannya dengan bahan baku yang digunakan, penggunaan bahan baku sangat menentukan jenis pupuk yang dihasilkan.
Sedangkan metode atau cara yang digunakan selama proses pengolahan mempengaruhi aspek ekonomi dan efisiensi. Segala kegiatan produksi pupuk akan berpengaruh terhadap lingkungan sehingga perlu dilakukan analisis dampak lingkungan.















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (tanpa tahun). The urea cycle. [online].
Anonim. 2005. Pupuk kaltim. [online]. “www.PupukKaltim.com/index.php?co=f2011
Priantoro, Laksmi. 1989. Manusia dan Lingkungan Hidup. Bandung: FPMIPA IKIP Bandung.
Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.
Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah Industri Pupuk dan Amonia. Bandung; Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.