BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usaha
pertanian modern termasuk dalam usaha kehutanan semakin tergantung pada pemakaian
pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian melalui penggunaan
varietas unggul yang membutuhkan pupuk lebih banyak. Produksi pertanian yang
tinggi dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk yang merupakan cirri dari system pertanian
intensif. Dalam usaha pertanian yang intensif tersebut kesuburan tanah terus mengalami
kemerosotan akibat diambil oleh tanaman dan hilangnya pupuk karena pencucian dan
penguapan.
FAO
mencatat penggunaan pupuk di Negara berkembang( termasuk Indonesia ) berkembang
cukup pesat, terutama pupuk nitrogen. Nitrogen termasuk dalam unsur esensial,
yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh segala tumbuhan. Nitrogen berfungsi untuk
bahan sintesis asam amino, protein, asam nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan
vegetatif, membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung butir hijau
yang penting dalam proses fotosintesis, dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Upaya peningkatan
produksi pangan selalu diikuti oleh pemakaian pupuk yang semakin besar. Namun demikian,
di daerah beriklim tropika basah dengan tanah-tanah yang mengalami pelapukan lanjut
(highly weatheral soils) seperti Indonesia kebutuhan pupuk lebih banyak karena sebagian
dari pupuk tersebut hilang melalui irigasi, run off, nitrifikasi dan volatilisasi.
Dari
uraian di atas, industri pupuk masih merupakan mata usaha yang perlu dikaji kemungkinan
pengembangannya seiring dengan usaha peningkatan produksi pertanian. Kenyataannya
bahwa stok pupuk pada tingkat nasional belum tersedia merata dan kadang terjadi
kelangkaan pupuk.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu Pupuk Urea ?
2. Bagaimana Tinjauan Umum PT PUSRI PALEMBANG ?
3. Apa saja sifat – sifat Pupuk Urea?
4. Apa saja bahan baku pembuatan Pupuk Urea ?
5. Bagaimana proses pembuatan Pupuk Urea ?
6. Bagaimana Quality Control dalam pembuatan Pupuk Urea ?
7. Bagaimana Pengendalian limbah Pupuk Urea ?
8. Apa saja kegunaan Pupuk Urea ?
9. Bagaimana Pemasaran produk Pupuk Urea ?
C. Batasan Masalah
Dalam makalah
ini penulis hanya membatasi masalah yang membahas tentang proses produksi Pupuk Urea (HNO3).
D.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan
pengertian Pupuk Urea.
2. Menjelaskan Tinjauan
Umum PT PUSRI PALEMBANG.
3. Menjelaskan
sifat-sifat Pupuk Urea.
4. Menjelaskan apa saja
bahan baku dalam produksi Pupuk
Urea.
5. Menjelaskan proses
pembuatan Pupuk Urea.
6. Menjelskan Quality
Control dalam proses pembuatan Pupuk
Urea.
7. Menjelaskan
Bagaimana pengendalian Limbah dari Pupuk Urea.
8. Menjelaskan kegunaan
Pupuk Urea.
9. Menjelaskan mengenai
pemasaran Pupuk Urea.
E.
Manfaat Penulisan
Manfaat
Penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
proses pembuatan Pupuk
Urea dan
kegunaan dari Pupuk
Urea.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Sejarah Pupuk Urea
Pupuk adalah zat
yang terdiri satu atau lebih unsur kimia yang sangat dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta dapat meningkatkan produktivitas maupun
kualitas hasil tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk di kelompokkan
menjadi pupuk alami dan pupuk buatan, sedangkan menurut bahan
pembuatannya, pupuk dikelompokkan
menjadi pupuk organic pupuk anorganik. Pupuk majemuk adalah pupuk yang
mengandung dua atau lebih unsur hara tanaman.
Urea pertama
kali ditemukan pada air seni oleh H.M Rovelle yang berasal dari negara Perancis
pada tahun 1773. Orang yang pertama kali berhasil menemukan urea dari ammonia
dan asam sianida adalah Wochler pada tahun 1828 yang berasal dari Jerman yang
penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil mensintesa zat
organic dari zat anorganik. Proses yang
menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang
ditemukan oleh Bassarow (1870) yang mensintesa urea dari pemanasan ammonium
karbamat.
Urea adalah
pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida
(CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari gas alam. Kandungan Nitrogen total berkisar
antara 45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73%
urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah
mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada
urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah
apabila diberikan kedalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud
awalnya yaitu amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) yang
mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan
tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau,
meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman
penghasil daun-daunan, dan meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di
dalam tanah.
B. Tinjauan Umum
PT.PETROKIMIA GRESIK
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) adalah Badan Usaha Milik Suryawan (BUMS)
dengan pemegang saham tunggal adalah Suryawan Pancakusuma.Pusri didirikan
tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan kegiatan utama memproduksi
pupuk urea yang produksi pertamanya tahun 1963 dengan kapasitas 100.000 ton.
Tahun 1974 didirikan Pusri II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea
per tahun (Tahun 1992 kapasitasnya dioptimalisasikan menjadi 570.000 ton urea
per tahun.Tahun 1976/1977 didirikanlah Pusri III dan IV, dengan kapasitas
masing-masing 570.000 ton urea per tahun.
Tahun 1990 dibangun pula pabrik Pusri I-B sebagai pengganti Pusri I yang
tidak ekonomis lagi. Pabrik Pusri I-B ini merupakan pabrik pertama yang
dikerjakan oleh ahli-ahli dari dalam negeri dengan konsep hemat energi.
PT PUSRI PALEMBANG terdiri dari tiga pabrik yaitu :
1. PABRIK
UTILITAS
Pabrik utilitas ialah pabrik yang menghasilkan bahan-bahan pembantu maupun
energi yang dibutuhkan oleh pabrik amoniak dan urea.
Produk yang dihasilkan dari pabrik utilitas ini antara lain sebagai berikut
:
1. Steam
2. Listrik
3. Demin water
4. Cooling water
5. Instrument air/Plant Air/Nitrogen
2. PABRIK AMONIAK
Pabrik amoniak ialah pabrik yang menghasilkan amoniak sebagai hasil utama
dan Cabon Dioksida sebagai hasil sampingan yang keduanya merupakan bahan baku
pabrik urea.
3. PABRIK
UREA
Pabrik urea ialah pabrik yang menghasilkan pupuk urea baik yang ada di
Pusri II, Pusri III, Pusri IV dan Pusri I-B. Dengan total kapasitas terpasang
sebesar 2.280.0000 ton urea per tahu.
C. Sifat-sifat
Pupuk Urea
a. Sifat Fisika Urea
SIFAT
|
NILAI
|
Titik
Didih
|
13,20
|
Titik
Lelelh
|
132,7
|
Spesifik
Gravity
|
1,355
|
Indeks
Bias
|
1,484
|
Bentuk
Kristal
|
Tetragonal
|
Panas
Pembentukan pada 25
|
-47,12
kkal/mol
|
Panas
Fusi
|
60
kkal/mol
|
Panas
Pelarutan dalam air
|
60
kkal/gram
|
Panas
Kristalisasi
|
58
kkal.gram
|
Densitas
Curah
|
0,74
g/cm2
|
Panas
Spesifik (50
|
0,397
|
Kelarutan
dalam air 20
|
51,6
|
b. Sifat
Kimia Urea
1. Bila
bercampur air, dapat terhidrolisis menjadi amonium karbonat dan terdekomposisi
menjadi amoniak dan karbon dioksida.
2. Urea
larut dalam air, alkohol dan benzena
3. Daya
racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak meninggalkan residu garam
setelah dipakai untuk tanaman, tidak berbau.
D. Bahan Baku Pembuatan
Pupuk Urea
Bahan baku
pembuatan urea ada 2 macam yaitu ammonia dan karbon dioksida. Sintesa urea
dapat berlangsung dengan bantuan tekanan tinggi. Sintesa ini dilakukan untuk
pertama kalinya oleh BASF pada tahun 1941 dengan bahan baku karbon dioksida (CO2)
dan amoniak (NH3).
Sintesa urea
berlangsung dalam 2 bagian. Selama bagian reaksi pertama berlangsung dari
amoniak dan karbon dioksida akan terbentuk amonium karbamat. Reaksi ini
bersifat eksoterm.
2NH3(g)
+ CO29g) ® NH2COONH4(s)
Pada bagian kedua dari
amonium karbamat terbentuk urea dan air. Reaksi ini bersifat endoterm.
NH2COONH4(s) ® NH2CONH2(aq) + H2O(l)
Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi
sebagai berikut :
2NH3(g) + CO2(g) ® NH2CONH2(aq) + H2O (l)
Kedua bagian reaksi
berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur mulai 170-190 dan pada tekanan 130-200 bar. Reaksi
keseluruhan adalah eksoterm. panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan
pembuatan uap air. Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan
kecepatan reaksi dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat daripada
reaksi bagian pertama.
Tabel
Sifat Fisika CO2 dan NH3
SIFAT
(CO2)
|
NILAI
|
Berat
Molekul
|
44,01
g/mol
|
Titik
Leleh
|
-56,6
|
Titik
Didih
|
-78,5
|
Temperatur
Kritis
|
304,21
K
|
Tekanan
Kritis
|
7,39.21
K
|
Panas
Peleburan
|
1900
kal/mol
|
Panas
Pembakaran
|
6030
kal/mol
|
SIFAT
(NH3)
|
NILAI
|
Berat
Molekul
|
17,03
g/mol
|
Titik
Didih
|
-33,4
|
Titik
Leleh
|
-77,70
|
Temperatur
Kritis
|
405,65
K
|
Tekanan
Kritis
|
11,30
. 10-6 Pa
|
Tekanan
uap cairan
|
8,5
kg/cm2
|
Spesifik
Volume pada 70
|
22,7
kg/m3
|
Spesifik
Gravity pada 0
|
0,77
kg/m3
|
Sifat
Kimia CO2 dan NH3
a.
Larut dalam air pada temperatur 15 tekanan 1 atm dengan perbandingan volume CO2 : H2O =
1 : 1.
b.
Karbon dioksida tidak beracun, akan
tetapi dapat menimbulkan efek sesaat
pada
pernafasan.
c.
Mudah meledak dan beracun
d.
Menyebabkan iritasi bila dihirup
e.
Larutan ammonia apabila dalam air yang
bertemperatur -38 sampai 41, akan membeku
membentuk kristal seperti jarum.
E. Proses Pembuatan Pupuk Urea
1.
Proses
pembuatan Urea di PT Pusri Palembang
Dimulai dari
ladang-ladang gas yang banyak terdapat di sekitar Prabumulih yang diusahakan
oleh Pertamina, gas alam yang bertekanan rendah dikirim melalui pipa-pipa
berukuran 14 inchi ke pabrik pupuk PT Pupuk Sriwidjaja, di Palembang.
Gas alam ini
dimasa-masa yang lalu tidak diusahakan orang dan dibiarkan habis terbakar.
Menjelajah hutan-hutan, rawa-rawa, sungai, bukit-bukit dan daerah-daerah yang
sulit dilalui, gas alam bertekanan rendah ini dikirim melalui pipa-pipa
sepanjang ratusan kilometer jauhnya menuju pemusatan gas alam di pabrik pupuk
di Palembang. Gas bertekanan rendah, melalui proses khusus pada kompresor, gas
diubah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Kemudian gas ini dibersihkan pada
unit Sintesa Gas untuk menghilangkan debu, lilin dan belerang.
Pertemuan antara gas yg sudah
diproses dengan air dan udara pada unit sintesa ini menghasilkan tiga unsur
kimia penting, yaitu unsur gas N2 (zat lemas), unsur zat air (H2), dan unsur
gas asam arang (CO2), Ketiga unsur kimia penting ini kemudian dilanjutkan
prosesnya. Zat lemas (N2) dan zat air (H2) bersama-sama mengalir menuju Unit
Sintesa Urea. Pada sintesa amoniak, zat lemas (N2) dan zat air (H2) diproses
menghasilkan amoniak (NH3). Gas asam arang (CO2), yang dihasilkan pada unit
Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan amoniak pada unit Sintesa Urea. Hasil
reaksi ini adalah butir-butir urea yang berbentuk jarum dan sangat menyerap
air.
Oleh karena itu proses pembuatan
dilanjutkan lagi pada Menara Pembutir, dimana bentuk butir-butir tajam itu
diubah dengan suatu tekanan yang tinggi menjadi butir-butir Urea bulat yang
berukuran 1 sampai 2 milimeter sehingga mempermudah petani menabur dan
menebarkannya pada sawah-sawah mereka. Pada umumnya, butir-butir Urea itu
dibungkus dengan karung plastik dengan berat 50 Kilogram.
2.
Proses pembuatan Urea secara kimia
Pupuk urea dapat dibuat dengan reakasi antara karbon
dioksida (CO2) dengan ammonia. Semua bahan tersebut bersumber dari bahan gas
bumi, udara, dan air.
Tingkat Pertama :
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis
melalui piap-pipa vertikal dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi
yang terjadi sebagai berikut:
CH4 + H2O
—> CO +
3H2 – panas
Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari
reformer pertama di dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk
menyempurnakan reaksi reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang
mengandung nitrogen (N)
2CO + 4H2O
—> 12 N2
campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO
untuk mengubah CO menjadi CO2
CO + H2O
—> CO2 +
H2
CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2
CO3\
K2 CO3 + CO2
+ H2O —>
KHCO3
larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai
bahan baku pembuatan urea.
Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO,
CO2 dalam campuran gas harus dihilangkan yaitu dengan cara mengubah
zat-zat itu menjadi CH4 kembali
CO + 3H2
—> CH4 +
H2O
CO2 + 4H2
—> CH4 +
2H2O
Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu
campuran ganda pada tekanan150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam
converter amoniak.
N2 + 3H2
—> 2NH3
Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3
(cair), kedua senyawa ini direaksikan dalam reaktor urea dengan tekanan 200-250
atmosfer.
2NH3 + CO2
—> NH2COONH4
+ Q
amoniak + karbon dioksida +
ammonium karbamat
NH2COONH4
—> NH2 CONH2 +
H2O – Q
Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu
±25 menit. Proses selanjutnya adalah memisahkan urea dari produk lain dengan
memanaskan hasil reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air dan amoniak
kelebihan) dengan penurunan tekanan, dan temperatur 120-165 derajat Celsius,
sehingga ammonium karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan
mendapatkan urea berkonsentrasi 70-75%
F. Quality Kontrol
1. Pemilihan Bahan Baku
2. Pembersihan gas atau bahan baku dari debu, lilin,
dan belerang
3.
Mengukur
kualiatas produk yang dihasilkan sesuai standar pabrik sebelum di distribusikan
G. Pengendalian Limbah
Pupuk Urea
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Minimasi Pemisah Air Limbah
(MPAL) PT PUSRI.
Pengolahan air limbah di pabrik PT Pusri Palembang kini kian
disempurnakan dengan telah dioperasikannya pemakaian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Minimasi Pemisah Air Limbah (MPAL) yang memanfaatkan media tanaman
Eceng Gondok. Sebelumnya Pusri telah memiliki sistem IPAL yang menggunakan
bantuan mikrobiologi, namun seiring dengan perkembangan teknologi maka
dipandang perlu untuk di sempurnakan lagi.
“Sistem pengolahan air limbah yang baru pertama di
Indonesia ini, diyakini dapat membantu meredam dan menurunkan beban limbah
cair; seperti kandungan amoniak (NH3), Total Keydal Number (TKN), Chemical
Oxygen Demand (COD), Total Suspend Solid (TSS) serta minyak”, kata Dr. Imam
Prasetyo. Lebih lanjut kata Ketua perancang penyempurnaan IPAL dan MPAL ini
dipilihnya tanaman enceng gondok sebagai media untuk membantu mengatasi air
limbah dikarenakan tanaman itu memiliki kekuatan terhadap lingkungan yang keras
asam maupun basa, ujar dosen fakultas Teknik Kimia Universitas Gajah Mada ini.
Ditempat yang sama General Manajer Produksi Ir. Sudadi
Kartosomo dalam laporannya mengatakan dari hasil uji coba awal menunjukkan
adanya penurunan beban limbah cair dibanding dari sebelum dioperasikannya
proyek ini. Hasil ini sangat menggembirakan terlihat pada setiap parameter
limbah cair seperti, kandungan Amoniak, TKN (total keydal number), COD
(Chemical Oxygen Demand), TSS (total suspended solid), Minyak dan pH mengalami
penurunan yang signifikan.
Biaya proyek IPAL dan MPAL ini hanya menelan biaya
sebesar Rp 10.392.503.542,- dari anggaran yang disiapkan sebanyak Rp.
16.500.000.000,- lebih jauh Sudadi merincikan.
Menurut Direktur Produksi PT PUSRI Ir. Indrajaya,
tujuan proyek ini adalah mengembangkan metode penanggulangan limbah cair dengan
melakukan penyempurnaan instalasi pengolahan air limbah yang ada di PT Pupuk
Sriwidjaja. Hasil yang diharapkan adalah kualitas limbah cair yang keluar dari
system IPAL ini akan memenuhi Baku Mutu Limbah cair yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sesuai dengan SK Menteri Lingkungan Hidup No. 122 Tahun 2004 dan SK.
Gubernur No. 18 tahun 2005.
Lebih lanjut Indra menjelaskan Proyek IPAL dan MPAL
ini terdiri dari beberapa unit proses antara lain:
1.
Kolam Emergency
2.
Kolam Ekualisasi
3.
Kolam / Tangki Net ralisasi
4.
Scrubber
5.
Kolam Wetland
6.
Kolam Mikrobiologis
7.
Bak Penampung di masing-masing pabrik atau MPAL
8.
Serta unit-unit pendukungnya.
“Kita juga mendukung sepenuhnya PT Pusri membangun
penyempurnaan IPAL dan MPAL ini. Karena dari upaya itu diharapkan dapat
menghindari masalah pencemaran lingkungan khususnya Sungai Musi yang menjadi
ternpat pengeluaran limbah. Jika pencemaran terus terjadi di Sungai Musi tentu
yang merasakan dampak negatifnya adalah warga Kota Palembang. Selain itu akan
menimbulkan penyakit dan merusak ekosistem sungai itu sendiri” kata Walikota
palembang Eddy Santana ketika meresmikan pemakaian IPAL dan MPAL.
Demildan halnya Dirut PT Pusri berharap agar prestasi
di bidang pegelolaan lingkungan dapat meningkat, dimana pada tahun 2006
memperoleh Predikat BIRU dan tahun berikutny naik ke prediat HIJAU yag
seterusnya ke predikat EMAS, harap Dadang menjawab pertanyaan warawan.
Keberhasilan ini sangat menggembirakan sebagai perwujudan tanggung jwab kita
untuk menuju Produksi bersih ramah lingkungan. Lestari pabrikku lestari alamku.
H. Kegunaan Pupuk Urea
Kegunaan
pupuk urea adalah sebagai berikut :
1.
Mampu membuata daun daun
dari tanaman menjadi lebih hijau dan segar, sehingga memudahkan proses
fotosintesi.
2.
Mempercepat pertumbuhan
tanaman, termasuk pertumbuhan batang, daun, cabang, dan tinggi pohon.
3.
Bisa digunakan pada hampir
semua tumbuhan
4.
Menambah kandungan nutrisi
pada tanaman
I. Pemasaran
Dan Distributor
Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama. Terciptanya kepuasan
pelanggan menjadi kunci sukses PT Petrokimia Gresik yang senantiasa menjalankan
prinsip 6-Tepat: Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Tempat, Tepat
Harga dan Tepat Waktu. Dalam mewujudkan ketersediaan pupuk di pasar sesuai
dengan prinsip 6-Tepat, PT Petrokimia Gresik telah membangun jaringan pemasaran
yang kuat, didukung oleh ratusan distributor dan ribuan pengecer yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan distributor dan pengecer ini
sangat membantu PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan penyaluran pupuk kepada
konsumen. Di samping ketersediaan gudang penyangga di daerah-daerah potensial
yang mudah dijangkau oleh konsumen serta armada transportasi darat dan laut
yang memadai, keberadaan petugas yang handal di lapangan dalam memantau dan
mengendalikan pengadaan dan penyaluran pupuk menjadi faktor penting dalam
rantai distribusi pupuk. Sedangkan untuk produk non pupuk yang berupa
produk-produk kimia seperti Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder,
dan Aluminium Fluorida, pasar yang dilayani oleh PT Petrokimia Gresik pada
umumnya adalah pasar industri. Dengan karakteristik pasar seperti ini, fokus
pemasaran yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik adalah memenuhi syarat mutu
yang diinginkan oleh pelanggan dengan tingkat harga yang kompetitif dan jaminan
kontinuitas ketersediaan barang. PT Petrokimia Gresik juga memberikan pelayanan
jual di antaranya berupa pelatihan berkala mengenai penanganan yang berkaitan
dengan produk, serta penerbitan sertifikat analisa produk dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu aspek
penting sebagai pendukung perkembangan teknologi pertanian di atas adalah penggunaan pupuk sebagai
penyubur tanaman. Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada tanah dengan
maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan biologis. Teknologi pembuatan
pupuk sangat erat kaitannya dengan bahan baku yang digunakan, penggunaan bahan
baku sangat menentukan jenis pupuk yang dihasilkan.
Sedangkan metode atau
cara yang digunakan selama proses pengolahan mempengaruhi aspek ekonomi dan
efisiensi. Segala kegiatan produksi pupuk akan berpengaruh terhadap lingkungan
sehingga perlu dilakukan analisis dampak lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (tanpa tahun). The urea cycle. [online].
Anonim. 2005. Pupuk kaltim.
[online]. “www.PupukKaltim.com/index.php?co=f2011”
Priantoro,
Laksmi. 1989. Manusia dan Lingkungan
Hidup. Bandung: FPMIPA IKIP Bandung.
Goenawan. 1999. Kimia 2B. Jakarta: Gramedia Widiasrana
Indonesia.
Sulanjana, Agung dkk. 2005. Makalah
Industri Pupuk dan Amonia. Bandung; Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
UPI.